Maka mulai meniatkan diri menggali total segala keperluan dari internet. Pengetahuan, uang, dan hiburan. Ketika kita menganggap internet dengan ketakutan sebagai agen dari liberalisme dan neo imprealisme, hukum kausalitas akan menyambutnya dengan alami, bahwa segala sesuatu ada sebab dan akibatnya. Bahwa pada akhirnya segala teori menemui asalnya : Keburukan akan sebanding dengan kebaikannya, energi kehancuran akan sama kuat dengan pembangunannya.
Ini akan abadi. Tinggal bagaimana kita punya keberanian menjadi khalifah atau pemimipin dan bukan membiarkan diri kita dirajai nafsu, serta diseret-seret menyerupai anjing geladak. Lalu dunia kita mendapat kepemimpinan yang absolut hewani.
Dunua kita adalah dunia anda yang akan sama peresis dengan dunia dambaan setiap mahluk berakal, dunia aman sejahtera. Bila bisa cating langsung dengan tuhan, dia akan mengatakan: Aku sedang menciptakan dan menyempurnakan.
Ketika memasuki dunia internet, kita menjadi dua oknum. Iblis dan malaikat. Menjadi manusia adalah pilihan saya, agar malaikat cemburu. Kok, ada mahluk suci yang kadang lembut bak dewa tapi bisa beringas mirip iblis. Anehnya dari binatang berkaki dua inilah sebuah peradaban diawali.
Dua sisi yang unik yang merupakan ciri khas ciptaan tuhan.
Persoalannya jadi sederhana. Tetap menjadi binatang, burung pipit misalnya yang langgeng membuat sarang dari ranting dan tidak punya pikiran untuk membangun gedung bertingkat yang lebih nyaman. Atau menjadi manusia yang sejak lahir sengaja tak punya apa-apa, bahkan tak berbaju. Tapi diberi pikiran yang sedikit bernafsu etika berupa keinginan untuk bersolek dengan selembar kain.
Bila memilih karir yang kedua, anda tak akan ragu membuat keputusan: kalau anda bisa mendapatkan apa yang anda impikan tanpa harus mengeluarkan biaya.
Kunyah dulu apa yang saya ilustrasikan. Muntahkan kalau berasa tak enak.
